Tanah Behoa dan orang yang hidup di situ

Tanah Behoa terdiri atas dua lembah yang luas di Propinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Poso, Kecamatan Behoa. Dalam kecamatan itu, ada delapan kampung, yaitu tiga kampung di Kakau (Rompo, Katu, Torire), dan lima kampung di Ngamba (Doda, Bariri, Hanggira, Lempe, Baleura). Doda adalah ibu kota kecamatan. Tanah Behoa dikenal karena banyak situs megalit di situ.

Cuaca di tanah Behoa tidak terlalu panas karena tingginya kira-kira delapan ratus meter di atas laut.

Orang yang tinggal di Behoa sekarang kira-kira dua belas ribu (12.000). Ada juga yang pindah jauh dan tinggal di Palu, di Poso, di Manado, di Jakarta, dan di Irian Jaya, dan di tempat lain.

Behoa adalah tempat yang indah. Tanahnya luas dan subur, itulah sebabnya kebanyakan orang Behoa bersawah. Ada juga yang berkebun, dan banyak hasilnya seperti jagung, coklat, tomat, cabe, labu, dan tanaman-tanaman lain.

Dahulu, sebelum orang Behoa tahu siapa itu Tuhan Allah, kebanyakan orang Behoa menyembah di berhala. Tetapi lebih dari serratus tahun lalu, seorang Belanda yang bernama Weseldik sampai bersama-sama dengan misi dari Manado (sending). Mereka membawa Injil tentang Yesus Penebus Dosa. Lama-lama orang Behoa lepaskan berhala mereka, dan orang terakhir yang menyembah berhala dibaptis pada tahun 1956. Orang bilang, waktu dia dibaptis, janggutnya sudah putih. Sekarang semua desa di Behoa sudah ada gereja, kebanyaknya Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), ada juga gereja Pentakosta dan Katolik.

Orang Behoa masih memegang adat mereka, misalnya adat perkawinan, adat menyambut tamu yang tinggi pangkatnya, adat kalau anak baru lahir, dan kalau ada yang meninggal. Ada juga beberapa ada yang tidak lagi diikuti karena berasal dari adat berhala, misalnya adat menanam padi.

Jelas sekali, sampai sekarang, persekutuan orang Behoa masih kuat. Misalnya, kalau ada yang meninggal, atau orang nikah, semua orang membantu memasak, mencari kayu api, membuat tenda, dll. Mereka bersatu juga dengan orang yang tinggal di tanah mereka yang bukan orang Behoa.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Tuhan yang dengan tulus hati memberikan tanah yang indah dan subur kepada orang Behoa untuk ditempati. Dan sekarang orang Behoa telah mendapat berkat yang besar dari Tuhan, karena mereka dapat membaca, mendengar, dan nonton Firman Allah dalam bahasa mereka sendiri.

Membagikan

Dorongan Anda sangat berharga bagi kami

Cerita Anda membantu mewujudkan situs web seperti ini.